Tuesday, 25 June 2019

Terlihat jelas

Dengan kesibukan yg ku alami, rumah hanya tempat untuk merebahkan lelah dengan mengesampingkan fungsi utamanya, yaitu ngumpul bareng keluarga atau seminimal mungkin berada disatu atap walaupun dengan kegiatannya masing-masing.

Malam ini, ragaku tersentak dinginnya api keegoisan dan reruntuhan tembok nan angkuh.
Tersadar lalu tergambar secara jelas, terfikir dengan air mata yg menjadikannya pertanda, memutar balek momeri kelam yg makin mengucur deras kan air mata, semua perihal tentang orang tua.

Mereka adalah sosok pahlawan yg sebenarnya, tidak ada seorang pun yg mampu menggantikan posisi mereka. Tempat dimana segala masalah menjadi mudah, yg awalnya susah akhirnya pasti mudah.

Mereka rela mengesampingkan rasa nyaman demi anaknya tercinta. Aku sedang mengalaminya dan melihat itu semua.
Aku malu pada diri ini, yg kian dewasa kian durhaka.

Aku menyayangi mereka tanpa batas, tanpa puas dan dengan ikhlas.

No comments:

Post a Comment

Berisi Ekspetasi Tinggi

Gelap. Cahaya yang sedang di perjuangkan belum bisa bersanding. Gagal. Berkali-kali hingga ratusan kali pun belum membuahkan hasil yang di i...