Mengenai
waktu itu, ada 2 kejadian yg cukup keras menampar diri ini. Sungguh, banyak
pelajaran yg bisa dipetik sesudahnya.
Pertama,
ketika malam larut diantara sunyinya semesta, ada kesalahpahaman yg ku lakukan
tanpa disengaja tapi menimbulkan rasa cemburu. Cemburu yg hampir berujung
celaka. Setelah mengintropeksi diri dengan kata maaf yg hinggap dengan penuh
sesal yg menggenap.
Aku
sadar, bahwa perasaan luka hanya bisa disembunyikan dengan durasi terbatas,
tidak selamanya bisa bersembunyi dibalik kelimat penenang maupun senyum palsu.
Sembari mengajukan maaf, aku malu karena selalu melakukan kesalahan yg sama
dengan orang yg sama. Aku hanya bisa mencaci diri ini sedemikian benci.
Tapi
aku kagum, bukannya balek menyerang namun ia malah menenangkan. Itu sebuah
kedewasaan yg begitu mahal harganya. Pintaku, jaga diri baik baik disana.
Yg
ke-2 ialah ketika segarnya angin menjelang gerimis terjadilah adu argumen
dengan oom-oom lalu dilanjutkan ketika terik matahari menyapa aku membantu dan menolong
kawan, itu adalah sebuah kesibukan dadakan hari itu.
Teriknya,
aku membantu sebisa ku namun meminimalkan kesalahan yg bakal terjadi. Mengamati
dan mempelajari, itulah yg ku jalani. Lalu menjelang gerimis dengan rasa
was-was datang, dengan waktu yg telah ditentukan menjelang titik temu ditempat
yg telah dijanjikan.
Hebatnya
kejadian nomor 2 itu saling berkaitan dengan alur waktu yg terjadi. Intinya,
aku mendapatkan pertolongan kembali setelah menolong yg tadi. Suer, itu semua
diluar akal sehat ku. Semua amarah tersapu bersih denga kata “ Santai aja ya “.
Boommm. . . Akupun tercengang dengan mimik muka yg berisi penuh tanda tanya.
Kesimpulannya,
jika kau menolong umatnya maka Allah SWT akan menolongmu kembali dengan
skenario yg jauh lebih indah. Percayadeh, sebab aku sudah mengalaminya, inti
dari intinya jangan merasa merugi atau itung-itungan ketika hendak menolong,
lakukan selagi kau sempat.
Sudahlah,
hari itu adalah hari yg berkesan bagiku. Perbanyak syukur dan berhenti ber
zuuzon, hanya itu yg mebuat hati kau damai. Alhamdulillah, aku masih diberi
nikmat yg cukup buat hari ini, hari yg lalu dan seterusnya.