Monday, 24 December 2018

Diluar Dugaan


Mengenai waktu itu, ada 2 kejadian yg cukup keras menampar diri ini. Sungguh, banyak pelajaran yg bisa dipetik sesudahnya.

Pertama, ketika malam larut diantara sunyinya semesta, ada kesalahpahaman yg ku lakukan tanpa disengaja tapi menimbulkan rasa cemburu. Cemburu yg hampir berujung celaka. Setelah mengintropeksi diri dengan kata maaf yg hinggap dengan penuh sesal yg menggenap.

Aku sadar, bahwa perasaan luka hanya bisa disembunyikan dengan durasi terbatas, tidak selamanya bisa bersembunyi dibalik kelimat penenang maupun senyum palsu. Sembari mengajukan maaf, aku malu karena selalu melakukan kesalahan yg sama dengan orang yg sama. Aku hanya bisa mencaci diri ini sedemikian benci.

Tapi aku kagum, bukannya balek menyerang namun ia malah menenangkan. Itu sebuah kedewasaan yg begitu mahal harganya. Pintaku, jaga diri baik baik disana.

Yg ke-2 ialah ketika segarnya angin menjelang gerimis terjadilah adu argumen dengan oom-oom lalu dilanjutkan ketika terik matahari menyapa aku membantu dan menolong kawan, itu adalah sebuah kesibukan dadakan hari itu.

Teriknya, aku membantu sebisa ku namun meminimalkan kesalahan yg bakal terjadi. Mengamati dan mempelajari, itulah yg ku jalani. Lalu menjelang gerimis dengan rasa was-was datang, dengan waktu yg telah ditentukan menjelang titik temu ditempat yg telah dijanjikan.

Hebatnya kejadian nomor 2 itu saling berkaitan dengan alur waktu yg terjadi. Intinya, aku mendapatkan pertolongan kembali setelah menolong yg tadi. Suer, itu semua diluar akal sehat ku. Semua amarah tersapu bersih denga kata “ Santai aja ya “. Boommm. . . Akupun tercengang dengan mimik muka yg berisi penuh tanda tanya.

Kesimpulannya, jika kau menolong umatnya maka Allah SWT akan menolongmu kembali dengan skenario yg jauh lebih indah. Percayadeh, sebab aku sudah mengalaminya, inti dari intinya jangan merasa merugi atau itung-itungan ketika hendak menolong, lakukan selagi kau sempat.

Sudahlah, hari itu adalah hari yg berkesan bagiku. Perbanyak syukur dan berhenti ber zuuzon, hanya itu yg mebuat hati kau damai. Alhamdulillah, aku masih diberi nikmat yg cukup buat hari ini, hari yg lalu dan seterusnya.

Thursday, 20 December 2018

Lakukan saja terus


 Sejak tulisan ini tersajikan di hadapan mu, orang yg ada dibalik layar ini sedang dirundung pilu dan malu, dengan banyak sebab dan ada karena.

Gini deh, bagaimana bisa seseorang ngomong besar namun kecil tindakan, ngomong cuman setengah berisi dan setengahnya lagi kosong. Iya, malu sebenarnya membahas itu tapi ini demi kepentingan ku pribadi, masalah ocehanmu sekarang ketika membaca ini sudah ku sulap menjadi solusi. Aku pandai ngasih solusi namun itu tidak berlaku ketika aku yg mengalami.

Bagaikan daun kering, aku hanya ngikuti aliran sungai yg basah ini. Larut dalam masalah dan mengeluh dulu sebentar lalu menyesal selebihnya, itulah aku.

Tapi manusia mana yg tidak menginginkan perubahan akan dirinya sendiri? Kalo ada, sini biar aku ajak berdiskusi sambil minum kopi, kopi yg mengandung segala macam caci maki sebab itu mustahil dan kalau pun ada itu hanya sebagaian kecil, lain halnya dengan orang gila. Aku rasa kau paham maknanya.

Pertanyaannya, mau sampai kapan kau, aku dan kalian begini? Waktu tidak pernah tidur apalagi berhenti!
Sudah cukup membuang waktunya! Hidup jauh sangat indah jika dinikmati.

Jangan letih menghasilkan karya dengan yg kau bisa, masalah ini itu anggap saja angin lalu. Tekuni apa yg kau sukai, jiwai apa yg kau hendaki dan gilai apa yg kau dambakan.

Usaha saja terus tanpa lupa berdoa. Kelak semua akan baik baik saja. Lakukanlah dengan terus menerus, ibarat menggayuh sepeda, Kelak bakal menjumpai yg kau tuju.

Berisi Ekspetasi Tinggi

Gelap. Cahaya yang sedang di perjuangkan belum bisa bersanding. Gagal. Berkali-kali hingga ratusan kali pun belum membuahkan hasil yang di i...