Ada beberapa cerita yg menjadi referensi dibalik judul diatas, cerita pertama yang bertemakan merendah diri terhadap orang lain. Cerita yang bersumber dari sekitar. Lalu, cerita kedua yang menjadi lawan dari cerita pertama, yaitu apa adanya. Bersumber dari pemikiran sederhana diri sendiri.
Kali ini hanya ingin membandingkan konsep dari 2 hal tersebut dan ini bersifat multipendapat.
Mengulas yang pertama, merendah diri kepada orang lain atau siapapun yang kau temui adalah suatu taktik cukup ampuh untuk sebuah pergerakan awal ; memanipulasi / menyembunyikan beberapa informasi berharga tentang siapa kita sebenarnya, sehingga dimata orang lain kita itu hanya berada dibawah standar dan bisa jadi dianggap seseorang yg kulot serta mudah diremehkan, tapi kembali lagi, ini hanya taktik.
Tujuannya hanya satu, mengundang decak kagum atau mungkin membungkam sang target dengan pola merendah lalu meroket dengan sendirinya, kiranya begitulah bahasanya.
Sedikit banyaknya aku pribadi mendukung konsep tersebut, tapi ada 1 hal yang kurang yaitu hal negatif yang terkandung didalamnya, yaitu berbohong dahulu. Kenapa harus ada kebohongan didalamnya, walaupun itu hanya bersifat sementara.
I dont like strategi !!!
Masuk ke konsep yang ke 2 apa adanya ialah tranparan soal apapun dengan pengorbanan harus mengesampingkan ego, sebab kita harus bicara seapa dan seadanya mengenai sebuah pertanyaan yang terlontar.
Kadang kala harus berfikir cermat sebelum memulai konsep ini karena rasa malu bakal menghantui jika salah melangkah dan fatal akibatnya, kau bisa minder dan kau bakal dijauhi.
Perbandingan menarik dan sengit mengenai konsep merendah diri dengan apa adanya, fifty-fifty. Tapi, yang namanya diri manusia pasti ada yang diunggulkan walaupun sama-sama menguntungkan.
Diri dan pribadi yang kacau ini membenarkan konsep apa adanya sebagai pilihan dan karena sesuai dengan tujuan hidup yang pengen berdiri tegak lurus ditengah kepalsuan sesama, itu berat.
Berbeda itu sebuah kedewasaan.
Kenapa tidak yang merendah?
"Padahal kau bisa membungkam kapanpun yang kau mau !" Memang benar, tapi kembali lagi disitu ada sisi kebohongan didalamnya, walaupun bersifat sementara tapi itu bakal mengarah kepada kebohongan-kebohongan besar lainnya
Subscribe to:
Comments (Atom)
Berisi Ekspetasi Tinggi
Gelap. Cahaya yang sedang di perjuangkan belum bisa bersanding. Gagal. Berkali-kali hingga ratusan kali pun belum membuahkan hasil yang di i...
-
Gelap. Cahaya yang sedang di perjuangkan belum bisa bersanding. Gagal. Berkali-kali hingga ratusan kali pun belum membuahkan hasil yang di i...
-
Berpapasan tanpa dikehendaki, tidak tersenggol cuman tidak terlalu jauh. Aku dikiri dia dikanan, aku maju ke depan dia maju kebelakang ku. ...
-
Terlintas angan-angan masa depan, yg pertama penerus dan yg kedua solusi. Angan-angan itu muncul ketika sedang bersemedi di kamar mandi, de...