Kejadian itu berlangsung disiang hari, sebuah kejadian yg sampai sekarang masih menimbulkan ironi. Bagaimana tidak, seorang bapak yg ketauan mengambil sesuatu yg bukan kepunyaannya harus babak belur ditangan pemuda-pemuda yg arogan dan orang ramai, memang disitu tidak semua orang ingin berpartisipasi, ada jiga beberapa yg ingin tau karena terkejud dan hanya melihatnya.
Seorang pemuda setempat datang dengan emosi yg membara, memijak dan menyepak kepala si bapak yg sudah berada diatas aspal, keringat dingin dan rasa panik yg begitu mendalam tergambarkan dari posisi berbaringnya. Mungkin ia bisa saja mati pada hari itu bahkan detik itu juga dengan segala upaya kekejaman pemuda yg tak henti-hentinya menjadikan si bapak tersebut bulan-bulanannya.
Aku tidak habis pikir, pemuda itu menghantam si bapak tanpa belas kasihan sedikitpun.
Lalu, si bapak dibawa menepi dengan cara diseret dan disandarkan ditembok, ia sempat dikasih minum sebelum si pemuda yg arogan tersebut muncul kembali lalu menendang kepala si bapak hingga beradu dengan tembok, sampai-sampai si bapak tersungkur tak sadarkan diri dan diiringi tetesan darah dari bagian kepala.
Tak sampai disitu, si pemuda sempat-sempatnya meludahi muka si bapak yg penuh luka dan gesekan-gesekan lainnya.
Pandanganku ialah, memang betul si bapak salah musabab mengambil sesuatu yg bukan milikinya tetapi apakah sepantas itu ganjaran yg harus ia terima? Apakah itu pembalasan secara manusia?
Jelas tidak, kejadian itu diluar kontek manusiawi, jauh melanggar HAM.
Apakah jika seseorang salah lalu kuta bebas menghukumnya?
Beliau itu seorang bapak, kepala keluarga, tulang punggung keluarganya, imam dari anak istri.
Ketika pihak keluarga mengetahui kejadian ini, kebayang isak tangis dan rasa pilu yg bersemayam?
Akh ! Aku saja sampai tidak habis pikir.
Kita orang baik pasti tau kekerasan selalu menimbulkan luka.
Aku hanya berasumsi itu semua hanyalah demi kebutuhan hidup, hanya itu saja.
Tapi nasib berkata lain, si bapak telah bonyok diamuk masa.
Aku tau secara pasti si bapak itu bersalah dan harus bertanggung jawab atas kesalahannya dan sebagian orang menganggap itu balasan yg setimpal atau bahkan belum ada apa-apanya, terserah saja.
Tidak pantas jika kita kehilangan harta mesti menimbulkan luka hingga hampir menghilangkan nyawa.
Itu hanya 1 dari beribu kejadian pengeroyokan maling yg ada di Indonesia, mungkin itu belum seberapa tapi bagiku itu begitu menyiksa dan menimbulkan pilu yg dalam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Berisi Ekspetasi Tinggi
Gelap. Cahaya yang sedang di perjuangkan belum bisa bersanding. Gagal. Berkali-kali hingga ratusan kali pun belum membuahkan hasil yang di i...
-
Gelap. Cahaya yang sedang di perjuangkan belum bisa bersanding. Gagal. Berkali-kali hingga ratusan kali pun belum membuahkan hasil yang di i...
-
Berpapasan tanpa dikehendaki, tidak tersenggol cuman tidak terlalu jauh. Aku dikiri dia dikanan, aku maju ke depan dia maju kebelakang ku. ...
-
Terlintas angan-angan masa depan, yg pertama penerus dan yg kedua solusi. Angan-angan itu muncul ketika sedang bersemedi di kamar mandi, de...
No comments:
Post a Comment